STIEM Bongaya Gelar Diskusi Bela Negara dan Cegah Paham Radikalisme: “Ide Konstruktif untuk Negara”

HUMAS STIEM BONGAYA, MAKASSAR – Pada hari Rabu yang teduh, aula lantai 2 STIEM Bongaya di  Makassar bergema dengan semangat kebangsaan. Sekitar 75 mahasiswa penerima beasiswa KIP berkumpul dalam sebuah kegiatan bertajuk Reaktualisasi Bela Negara dan Cegah Paham Radikalisme yang mengusung tema “Ide Konstruktif untuk Negara.” Acara yang digagas STIEM Bongaya bersama Forum Komunikasi Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP (FORKOM-KIP) ini menjadi ajang refleksi dan pembinaan karakter. Kegiatan diawali dengan pembacaan doa yang khidmat oleh Hendrik Taufik, anggota FORKOM-KIP, diikuti dengan sambutan hangat dari Ketua STIEM Bongaya, Prof. Dr. Hj. Jannati Tangngisali, SE, M.Si. “Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Letkol Inf. Dr. Sudirman Dandu di tengah kesibukan beliau, untuk mengisi diskusi tentang bela negara ini. Kami berharap momen ini dapat membangun karakter para mahasiswa dalam membela negara sesuai kemampuan dan wawasan mereka,” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya membina mental generasi muda yang terkadang mudah terprovokasi, agar mereka lebih bijak dan mampu mengendalikan diri di tengah arus informasi. Sebagai pemateri utama, Letkol Inf. Dr. Sudirman Dandu, S.I.P., M.M., Komandan Bela Negara dari Rindam XIV Hasanuddin, Pakkato Gowa, tampil memberikan materi yang menggugah jiwa. Di bawah bimbingan moderator Ahmad Muhammadin, SE, M.M., Ph.D., dosen tetap STIEM Bongaya, Letkol Sudirman menyampaikan pentingnya membekali Generasi Z dengan wawasan kebangsaan yang kokoh, sebagai persiapan menyambut Indonesia Emas 2045. “Kita perlu menanamkan semangat kebangsaan, pemahaman cinta tanah air, dan jiwa rela berkorban. Dengan demikian, generasi muda kita akan siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa di masa mendatang,” tegasnya. Menurutnya, bela negara bukan hanya soal fisik, melainkan juga tentang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat dan kesadaran akan peran penting generasi muda dalam menjaga keutuhan negara. Diskusi ini diwarnai dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dari para mahasiswa, yang disambut dengan antusias oleh Letkol Sudirman. Dalam suasana yang kental dengan semangat kebangsaan, kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar seminar, tetapi sebuah pertemuan yang menyatukan semangat untuk Indonesia yang lebih baik, mewarisi jiwa nasionalisme yang kokoh bagi generasi penerus. (*) Sumber Berita Herald sulsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *