SEMINAR HASIL KKL STUDI BANDING DOMESTIK ANGKATAN 40 T.A. 2019/2020-1 STIEM BONGAYA MAKASSAR
Mahasiswa KKL studi banding domestik ANGKATAN 40 melakukan seminar hasil kegiatan, yang dilaksanakan tanggal 11 Februari 2020. Bertempat di AULA stiem bongaya makassar, kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Dr. Syamsul Alam, S.T., M.M dan Bapak Dr. Herman Sjahruddin, S.E., M.Si sebagai penguji, sedangkan Bapak Dr. Hasbiyadi S.E., M.M sebagai peninjau, Bapak Dr. Muh. Irfai Sohilauw, S.Kom., M.M selaku dosen Pembimbing serta seluruh Mahasiswa KKL Studi Banding Domestik angkatan 40.
Pada kesempatan pertama, Bapak Dr. Syamsul Alam, S.T., M.M mengapresiasi kegiatan KKL kali ini. Beliau juga mengucapkan terima kasih dalam kapasitasnya selaku Kepala Unit Penjaminan Mutu telah dilibatkan dalam seminar hasil KKL Studi Banding. Selanjutnya, dalam sesi diskusi, beliau mengatakan bahwa KKL kali ini lebih baik dari angkatan-angkatan sebelumnya, karena berfokus pada Skill mahasiswa yang akan dibutuhkan di dunia kerja. Mahasiswa harus memiliki skill khusus yang akan menjadi ciri khasnya dan dibutuhkan di dunia kerja. Waktu jaman beliau mendampingi KKL, cenderung kaku dalam kunjungan, jadi pada akhirnya wisata belanja yang lebih dominan dan sedikit sekali ilmu yang didapatkan. Beliau berpesan bahwa mahasiswa mampu melihat peluang walaupun kecil dan (mungkin) tidak terlihat oleh orang lain. Kemudian peluang itu di eksekusi sedemikian rupa, mempunyai ciri khas dan value yang unik dan spesifik sehingga menjadi kekuatan dalam bisnis. Baik itu dari segi produk maupun proses bisnisnya. Beliau memberikan contoh sebagai berikut :
1. seperti proses pemasaran di Borobudur. Harga produk yang dijual akan lebih murah ketika sudah mau meninggalkan lokasi wisata.
2. Kemudian aspek pengemasan produk oleh-oleh di kota Batu. Mereka berani mengemas produk yang harganya belasan ribu sama dengan yang puluhan ribu, sehingga tidak jarang banyak yang memilih harga belasan ribu walau pada kenyataannya isinya lebih sedikit.
3. Selain itu, keunikan produk dari Diby Leather yang menggunakan teknik “melukis di atas air” pada media kulit asli dan sintetis. Itu merupakan value bisnis yang unik dan susah ditiru. Selain itu, karyawannya merupakan ibu-ibu sekitar workshop yang merupakan pejuang keluarga yang tangguh (janda, dll). Disini konsep welfare management benar-benar dilaksanakan oleh manajemen Diby Leather.
Keseluruhan fakta diatas diharapkan bisa diterapkan di kota Makassar sehingga UMKM dapat berkontribusi lebih pada perekonomian kota makassar.
Pada kesempatan kedua, Bapak Dr. Hasbiyadi, S.E., M.M. dalam pemaparannya, beliau menekankan pada aspek kuantitatif pada dalam mengangkat suatu permasalahan, sehingga sebuah fakta yang diangkat dapat dipertanggung jawabkan. Beliau mengkritisi aspek kuantitatif dari jumlah mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan. Walau pada kenyatannya banyak survei internal mengenai jiwa enterpreneurship yang telah dilakukan, Supaya lebih objektif, maka alangkah baiknya dicantumkan juga berapa nominal jumlah mahasiswa tersebut. Dari sisi lembaga, pihak kampus telah memfasilitasi dengan menyediakan matakuliah kewirausahaan. Namun, beliau juga tidak menampik bahwa saat ini Stiem Bongaya juga perlu mendirikan Inkubator Bisnis sebagai wadah untuk mengasah jiwa enterpreneurship mahasiswa. Selain itu, pendirian Koperasi sebagai solusi dalam saluran distribusi produk hasil inkubator merupakan hal yang mutlak. Dengan demikian, Institusi, Inkubator, Koperasi dan Mahasiswa dapat bekerja sama untuk membangun jiwa kewirausahaan mahasiswa. Jika hal ini sudah berjalan dengan baik, maka mahasiswa stiem bongaya dapat mengikuti kompetisi kewirausahaan kemahasiswan dan pameran kewirausahaan mahasiswa secara rutin, seperti yang umumnya berlaku dan telah berjalan pada kampus-kampus di pulau Jawa.
Pada sesi ketiga sekaligus terakhir, Bapak Dr. Herman Sjahruddin, S.E., M.Si menyampaikan pesan bahwa point penting yang diambil dari KKL Studi Banding Domestik kali ini adalah mampu menjiwai hasil dan fokus kunjungan. Karena biar bagaimanapun, hasil ini akan lebih bermakna apabila mampu diserap dan dipraktekkan. Bisa menunggu ketika selesai, bisa juga dimulai dari bangku kuliah. Satu yang pasti menurut beliau, memulai bisnis itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menjadi enterpreneurship Kata kuncinya adalah inovasi. Karena saat ini mahasiswa masih dalam proses perkuliahan, maka inovasi tersebut bisa dipraktekkan seperti kecepatan dalam masa studi, dan ketataan dalam disiplin diri. Kampus telah berinovasi dalam sisi akademik dimana masa studi mahasiswa stiem bisa lebih cepat, dan wisuda dilaksanakan dua kali dalam setahun mulai T.A 2019/2020. Mahasiswa harus mampu membuktikan pada orang tua dan diri sendiri bahwa mereka juga bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Selepas itu baru memikirkan bagaimana untuk berproses dengan memanfaatkan pengalaman yang diterima ketika Studi Banding.
Dalam closing statement, Bapak Dr. Muh. Irfai Sohilauw., S.Kom, M.M selaku dosen pendamping mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan pihak kampus, terutama P3M yang telah memberikan amanah dan kepercayaan untuk mendampingi dan membimbing KKL Studi Banding Domestik kali ini. Beliau juga menghaturkan permohonan maaf apabila dalam pelaksanaan KKL Studi banding ada salah dan khilaf yang sengaja maupun tidak disengaja. Beliau meminta maaf karena sangat tegas demi berjalannya kontrak dan tujuan kegiatan Studi Banding yang telah disepakati sebelum keberangkatan. Alhamdulillah, walau ada beberapa kekurangan namun secara umum studi banding angkatan 40 kali ini bisa dikatakan berhasil.
Selanjutnya Bapak Dr. Herman Sjahruddin, S.E., M.Si dalam closing statamentnya juga menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelaksanaan studi banding kali ini ada kekurangan. Mahasiswa diharapkan dapat menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga akan diperbaiki sebagaimana mestinya pada studi banding angkatan selanjutnya.
Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata dari mahasiswa KKL Studi Banding kepada P3M dan foto bersama.