HUMAS STIEM BONGAYA, MAKASSAR — Selasa, 26 November 2024. Di dalam aula megah LLDIKTI IX Sultanbatara yang dipenuhi dengan semangat kolaborasi global, sebuah langkah besar ditempuh STIEM Bongaya bersama empat universitas dari dua negara, Kazakhstan dan Uzbekistan. Penandatanganan kerja sama ini bertajuk “Kolaborasi Menuju Universitas Bereputasi Dunia”, yang tidak hanya menjadi jembatan bagi dunia pendidikan, tetapi juga tonggak baru bagi hubungan antarbangsa. Acara dimulai pukul 09.00 WITA dengan kehadiran para tokoh penting, termasuk Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Dr. Andi Lukman, M.Si; Ketua Pengurus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Akbar Iskandar; serta dua relawan Jurnal Indonesia, Muh Ilham Bakhtiar dan Mochammad Tanzil Multazam. Ketua STIEM Bongaya, Prof. Dr. Hj. Jannati Tangngisalu, SE, M.Si, memimpin penandatanganan bersama perwakilan dari masing-masing institusi mitra, yaitu:
Ketua STIEM Bongaya, Prof. Dr. Hj. Jannati Tangngisalu, SE, M.Si, memimpin penandatanganan bersama perwakilan dari masing-masing institusi mitra, yaitu:
- Samarkand Branch of Tashkent State University of Economics, Uzbekistan, diwakili oleh Bobir Sobirov, Ph.D.
- A.K. Kussayinov Eurasian Humanities Institute, Kazakhstan, diwakili oleh Prof. Sultanat Meiramova.
- Tajik State University of Law, Business, and Politics, Khujand. Institute of Economy and Trade of TSUC, Khujand.
Kesepakatan ini mencakup enam poin utama yang dirancang untuk mendorong internasionalisasi pendidikan. Di antaranya adalah peningkatan hubungan internasional, pertukaran mahasiswa dan dosen, program gelar ganda, penelitian bersama, hingga publikasi jurnal dan buku.
Baca Juga :
Prof. Jannati menyampaikan kebanggaannya atas kerja sama ini. “Ini bukan sekadar dokumen yang ditandatangani, tetapi sebuah langkah besar untuk menjadikan STIEM Bongaya dan mitra-mitranya bagian dari peta pendidikan global. Bersama-sama, kita tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga nilai-nilai yang memperkaya hubungan antarbangsa,” ujarnya. Prof. Sultanat Meiramova menambahkan, “Kemitraan ini adalah bukti bahwa pendidikan tidak mengenal batas negara. Dengan inisiatif seperti ini, kita tidak hanya membangun universitas bereputasi dunia, tetapi juga menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan global.” Bobir Sobirov, Ph.D., dari Uzbekistan, turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai momen bersejarah bagi dunia akademik. “Kolaborasi ini bukan hanya tentang pertukaran akademik, tetapi juga mempererat hubungan antarnegara melalui pendidikan,” ujarnya. Acara ditutup dengan tepuk tangan meriah dan foto bersama sebagai simbol awal perjalanan panjang kerja sama ini. Dengan semangat yang terpancar dari semua pihak yang hadir, langkah awal menuju universitas bereputasi dunia telah dimulai dari Makassar, membawa harapan besar untuk masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan global. (*)
Penulis: Makmur (Humas STIEM Bongaya)