HUMAS STIEM BONGAYA, JAKARTA — Deretan kursi tersusun rapi di bawah langit-langit tinggi Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), memancarkan aura prestisius yang selaras dengan peristiwa bersejarah yang tengah berlangsung. Di panggung utama, para pemimpin industri keuangan dan akademisi terkemuka menandatangani sebuah kesepakatan penting, menyatukan dunia pendidikan dan profesionalisme pasar modal dalam satu langkah berani menuju masa depan. Dalam suasana penuh optimisme, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Ikepami, bersama sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, resmi membentuk Konsorsium Sertifikasi Keuangan Pasar Modal. Nota kesepahaman ditandatangani, menandai kerja sama untuk mendirikan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Sertifikasi Pasar Modal yang akan mempercepat lahirnya generasi profesional bersertifikasi di sektor keuangan.
Langkah Menuju Masa Depan yang Lebih Tangguh
Direktur LSP Ikepami, Rr. Prasetiowati Kutra, menyampaikan pesan yang menggetarkan hati: “Melalui kerja sama ini, kami membangun jembatan yang kokoh antara dunia pendidikan dan industri pasar modal. Setiap mahasiswa dan profesional kini memiliki jalan terang menuju kompetensi global yang diakui.”
Dukungan penuh datang dari Direktur PT BEI Iman Rachman dan para pemimpin sektor keuangan lainnya. Hadir pula para pemimpin perguruan tinggi, termasuk Prof. Dr. Hj. Jannati Tangngisalu dari STIEM Bongaya, yang percaya bahwa kemitraan ini akan memperkuat daya saing generasi muda di pasar kerja global. Prof Jannati didampingi Kepala Galeri Investasi Dr. Rezki Arianty Akob.
Menyatukan Visi, Menggenggam Masa Depan
Dalam diskusi panel yang menggugah, praktisi dan akademisi saling bertukar pikiran. Komisioner BNSP Dr. Surono, M.Phil menyoroti pentingnya sertifikasi dalam menciptakan pasar modal yang transparan dan berintegritas. Sementara itu, Ketua STIEM Bongaya, Prof. Jannati, menegaskan bahwa dunia pendidikan harus menjadi fondasi dalam mencetak profesional berkualitas tinggi.
