Jejak Harapan di Balik Padel Wisuda STIEM Bongaya

HUMAS STIEM BONGAYA, MAKASSAR – Kamis, 19 Agustus 2024. Jarum jam baru saja bergeser ke angka 08.58 Wita, ketika dentang padel wisuda menggema memenuhi Ballroom Hotel Four Points by Sheraton, menandai dimulainya prosesi sakral yang ditunggu-tunggu. Di ambang pintu, Kepala LLDikti Dr. Andi Lukman, Pengurus Yayasan Pendidikan Bongaya Ujungpandang, Dr. Ma’ruf, dan Dr dr Irma, Ketua Senat STIEM Bongaya Prof. Andi Syamsu Rijal, serta Ketua STIEM Bongaya Prof. Jannati Tangngisalu, SE., MSi, melangkah dengan wibawa yang terpatri di setiap langkah. Para anggota senat dan wakilnya turut mengiringi mereka, membawa aura kebesaran lembaga pendidikan yang telah melahirkan banyak generasi harapan.

Di dalam ruangan, sekitar 300 wisudawan duduk dengan raut wajah bercampur haru dan bangga. Sebagian memandang keluarganya yang setia mendampingi, sebagian lainnya menatap lurus ke panggung, seakan menyerap setiap momen yang segera menjadi bagian dari kenangan tak terlupakan.

Baca Juga :

Empat Kerja Sama Strategis Lahir dalam Prosesi Wisuda STIEM Bongaya

Baca Juga :

Buku Tabungan KIP Kuliah STIEM Bongaya Dibagikan Kepala LLDikti, 157 Mahasiswa Teriak: Cairmi!

Aba-aba dari pembawa acara membuat seluruh ruangan bergemuruh oleh suara kursi yang serentak digeser. Para wisudawan berdiri tegak, menyambut para petinggi lembaga yang melangkah menuju panggung utama. Saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dilantunkan, seisi ruangan larut dalam rasa cinta tanah air yang dalam. Kepala-kepala tertunduk dalam keheningan, mendoakan mereka yang telah pergi, meninggalkan jejak yang menjadi inspirasi.

Dalam pidatonya, Prof. Jannati Tangngisalu menyampaikan pesan penuh makna. Suaranya mengalun lembut namun penuh ketegasan. “Ingatlah, keberhasilan ini tidak terlepas dari keringat dan air mata orang tua kalian. Mereka adalah pilar yang menopang setiap langkah menuju mimpi-mimpi kalian.”

Di antara wisudawan, ada yang diam-diam menghapus air mata, teringat perjuangan keluarga yang tak pernah lelah mendukung. Wisuda ini bukan sekadar seremoni, tetapi babak baru dalam kehidupan. Hari itu, mereka tidak hanya dilantik sebagai sarjana, tetapi juga sebagai pemimpi yang siap menulis kisah baru di luar gerbang kampus. Dengan semangat yang menggelora, mereka bersiap melangkah ke dunia nyata, membawa ilmu dan harapan yang tak akan pernah padam. (*)

Penulis: Makmur (Humas STIEM Bongaya)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *