Jejak Baru di STIEM Bongaya: Risal dan Penelitian Kualitatif Pertama tentang Gagasan Akuntansi Lingkungan dalam CSR

HUMAS STIEM BONGAYA, MAKASSAR – Sejarah baru tercatat di STIEM Bongaya. Untuk pertama kalinya, seorang mahasiswa Magister Akuntansi menghadirkan penelitian kualitatif dalam ujian proposal. Risal, mahasiswa angkatan pertama Magister Akuntansi STIEM Bongaya, memaparkan gagasannya dalam penelitian berjudul “Makna Corporate Social Responsibility dalam Perspektif Relevansi Implementasi Strategi Akuntansi Lingkungan” di ruang seminar Pascasarjana STIEM Bongaya.

Seminar ini bukan hanya menjadi milestone akademik, tetapi juga membuka cakrawala baru dalam dunia akuntansi, terutama dalam kaitannya dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Akuntansi, Lingkungan, dan Moralitas

Dalam presentasinya, Risal menegaskan bahwa akuntansi tidak berdiri sendiri. Ia dibentuk oleh lingkungannya dan, pada saat yang sama, juga membentuk lingkungan di sekitarnya. Akuntansi bukan sekadar angka, melainkan praktik sosial yang sarat nilai, termasuk tanggung jawab moral terhadap lingkungan.

“Kasus Lapindo dan PT Freeport, misalnya, menjadi pemicu lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang CSR. Ini menunjukkan bahwa akuntansi memiliki dimensi sosial dan politik yang kuat,” ujar Risal.

Namun, di balik konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), ada fenomena greenwashing—strategi di mana perusahaan seolah-olah peduli terhadap lingkungan, padahal hanya sekadar pencitraan. Di sinilah Risal ingin membawa perspektif baru dalam akuntansi lingkungan, yang lebih dari sekadar formalitas belaka.

Mimpi Besar: Teori RISAL

Tidak sekadar penelitian, Risal bercita-cita menciptakan Teori RISAL—singkatan dari Relevansi Implementasi Strategi Akuntansi Lingkungan. Teori ini diharapkan menjadi pondasi baru dalam melihat bagaimana akuntansi lingkungan benar-benar diterapkan secara relevan dalam dunia bisnis.

Seminar proposal ini dibuka oleh Ketua Program Studi Magister Akuntansi STIEM Bongaya, Dr. Hj. Marwah Yusuf, SE., MM., Ak., CA., CPRM., yang juga merupakan pembimbing utama Risal. Turut hadir pembimbing kedua, Dr. Dahniyar Daud, SE., MM., Ak., serta para penguji, Dr. Nuramal, SE., MM., Ak., dan Dr. Lusiana Kanji, SE., MSi., Ak.CA.

Mencatat Sejarah di STIEM Bongaya

STIEM Bongaya kini memasuki babak baru dalam dunia akademiknya. Sebelumnya, baik di jenjang S1 maupun S2, penelitian berbasis kuantitatif lebih dominan. Namun, dengan langkah yang diambil Risal, paradigma baru mulai terbuka.

Sebelum Risal, mahasiswa bernama Yusriadi Hala, juga mencatat sejarah sebagai peserta seminar proposal perdana di Magister Akuntansi STIEM Bongaya. Kini, Risal melanjutkan jejak tersebut dengan membawa pendekatan kualitatif ke dalam ranah penelitian akuntansi.

Sejarah telah ditorehkan. Akankah Teori RISAL menjadi rujukan baru dalam akuntansi lingkungan? Waktu yang akan menjawab. (*)

Penulis: Makmur Madjid (Humas STIEM Bongaya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *